Dialogdalam adegan sebuah pertunjukan teater diatas, hendak menegaskan adanya seseorang yang tidak mengetahui apa itu azan. Sepintas, kita tentu bisa memahami, bahwa ada orang yang tidak tahu Azan itu merupakan kata yang memiliki makna penting dalam panggilan sembahyang umat Islam. Tatapanggung dalam pentas teater berfungsi sebagai unsur yang menggambarkan situasi, kondisi, waktu dan tempat sesuai dengan alur cerita yang berlangsung. Penataan panggung dalam pentas teater tidak hanya ditujukan untuk keperluan estetika. Namun juga memberikan ruang gerak terhadap pemain, sekaligus memvisualisasikan penokohan dan karakternya. Jenisjenis Bentuk Panggung Pertunjukkan. Unsur yang Diperhatikan dalam Tata Panggung. Top 1: jenis-jenis toptenid.com. Top Lists; Kiat Bagus; Tata Panggung Dalam Pentas Teater, Pengertian, Jenis, Unsur Top 4: Jenis Bentuk Panggung Pertunjukan dari Proscenium hingga Auditorium; Top 5: Macam Panggung - Teater Nol; Top 6: Top 9 Artinya sebuah pertunjukan teater yang berlangsung di atas panggung membutuhkan proses garap yang lama mulai dari (penentuan) lakon, penyutradaraan, pemeranan, dan proses penataan artistik. Dalam setiap tahapan proses ini melibatkan banyak orang (pendukung) dari berbagai bidang sehingga dengan memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing Sebutkantujuan dari penataan cahaya dalam pertunjukan teater! SD. SMP. SMA SBMPTN & UTBK. Produk Ruangguru. Beranda; SMA; Seni Budaya; Sebutkan tujuan dari penataan cahaya dalam pertunj EB. Elizabeth B. 28 Maret 2022 15:35. Pertanyaan. Sebutkan tujuan dari penataan cahaya dalam pertunjukan teater! Mau dijawab kurang dari 3 menit? bacajuga : Antara Makna dan Budaya Kerja: Catatan tentang Tata Panggung - 1. Di dalam tata kerja teater profesional yang semua lini dikerjakan para profesional, tata panggung adalah pekerjaan berskala besar dalam konteks artistik pertunjukan. Bahkan, penata panggung profesional dapat mempengaruhi proses pemaknaan atas lakon yang disajikan. MIGRASITEATER (dari Panggung ke Ruang Keluarga) Syamsul Rijal Paddaitu Teater atau drama sudah sering didengar oleh masyarakat, apalagi di kalan Gpy3lM. - Definisi teater berasal dari kata “theatron” dalam bahasa Yunani yang artinya tempat atau gedung pertunjukan. Sementara, teater modern secara umum merupakan teater yang berkembang pada masyarakat dan bersumber dari teater teater modern di suatu negara tidak terlepas dari kondisi dan situasi negara itu sendiri. Maka tak heran bila faktor politik, ekonomi, sosial, dan budaya sangat berpengaruh dalam pengembangan teater sebagai seni pertunjukanDalam sebuah pementasan teater, persiapan pertunjukan merupakan suatu hal yang harus ada. Pementasan teater yang baik, tentu memerlukan persiapan yang baik dan matang juga. Terciptanya suatu pementasan yang baik merupakan hasil dari suatu manajemen produksi yang baik. Manajemen produksi dalam pementasan diperlukan agar sekelompok orang atau kelompok dapat secara sistematis melaksanakan pekerjaannya secara Membentuk Tim Pementasan Teater Agar suatu pementasan dapat berjalan lancar, maka dibentuklah tim pementasan dengan melakukan beberapa tahapan sebagai berikut A. Pra Pementasan1. Persiapan Pekerjaan Produksi Pimpinan produksi melakukan koordinasi tim terhadap persiapan pementasan, serta bertugas membuat rencana dan jadwal kerja, serta mengontrol pelaksanaan produksi. Sekretaris bertugas membuat surat yang dan menyusun dokumen keluar masuk pementasan. Bendahara melakukan pembukuan pendanaan produksi. Seksi dokumentasi menyediakan kebutuhan alat dan bahan dokumentasi . Seksi publikasi membuat rancangan media publikasi seperti poster. Seksi pendanaan bertugas mencari sumber dana dengan cara melobi calon penyandang dana. House Manager bertugas mengkoordinasikan seksi keamanan, konsumsi, ticketing, penanggung jawab gedung. Seksi keamanan bertugas menata parkir kendaraan saat pementasan dan menjaga ketertiban demi kelancaran pementasan. Seksi konsumsi mengatur dan menyediakan konsumsi dari pra produksi sampai pasca produksi. Seksi transportasi bekerja sama dengan house manager untuk menyediakan kebutuhan transportasi. Tim ticketing bertugas merancang tiket pementasan dan melaporkan hasil penjualan tiket kepada seksi pendanaan. Penanggung jawab gedung mempersiapkan ruangan atau gedung untuk latihan dan bertanggung jawab terhadap kebersihan. 2. Persiapan Pekerjaan Artistik Penguasaan lakon dilakukan dengan menganalisis naskah lakon. Naskah lakon terdiri dari dua lakon yaitu struktur lakon dan tekstur lakon. Pada struktur lakon terdapat tema, plot, latar cerita, dan penokohan. Sedangkan tekstur lakon dijumpai saat pementasan berlangsung. Penguasaan peran sangat penting bagi pemeran karena harus menghidupkan tokoh dalam naskah melalui dirinya. Penguasaan artistik. Pimpinan artistik melakukan pembahasan konsep artistik yang akan dibuat dan melakukan pembagian tugas kepada anggotanya. Stage manager melakukan pendataan barang-barang artistik yang diperlukan keluar masuknya barang dan merancang serta membuat jadwal urutan pengisi suara pementasan. Penata panggung bertugas merancang barang-barang pementasan. Penata kostum atau busana bertugas menyediakan dan merancang kostum serta tambahan aksesoris pada kostum. Penata rias mulai menata rias pemeran pementasan. Penata cahaya mulai menyediakan dan menata cahaya lighting. Penata bunyi mulai menyediakan dan menata bunyi. Penata musik sound mulai menyediakan dan menata sound. B. Pementasan1. Tim Produksi Pimpinan produksi bertugas mengontrol jalannya pementasan dan menyelesaikan masalah saat terjadi kesalahan pementasan. Sekretaris bertugas mencatat dan mengarsipkan dokumen selama pementasan. Bendahara bertugas mengelola pendanaan. Tim dokumentasi merekam pementasan berlangsung. Seksi pendanaan bekerja sama dengan ticketing dan bendahara terhadap keluar masuknya dana. Tim ticketing menjual tiket ke penonton. Seksi konsumsi menyiapkan konsumsi saat pementasan. Seksi keamanan mengatur kenyamanan parkir penonton. Seksi gedung bertugas mengontrol kenyamanan penonton dan pemain saat pementasan. Seksi transportasi menyediakan transportasi jika perlukan. 2. Tim Artistik Sutradara mengawasi jalannya pementasan. Pemeran melakukan peran sesuai naskah. Penata panggung mengatur pergantian setting pementasan. Penata cahaya menata sumber cahaya sesuai rencana dan disepakati sutradara. Penata busana menata kostum/busana pemeran dan memperbaiki jika kostum rusak. Penata rias menata riasan wajah pemeran dan memperbaiki riasan. Penata bunyi bertugas mengatur dan menginstalasi sumber bunyi sesuai rencana. Penata musik bertugas manata musik sesuai isi pementasan. C. Pasca Pementasan1. Evaluasi KerjaEvaluasi kerja dilakukan oleh pemimpin produksi dan dilakukan setelah penonton pulang. Dalam pelaksanaannya semua anggota mengemukakan kendala yang dihadapi dari pra produksi sampai pasca produksi dan memberikan solusi. Dalam evaluasi ini, seluruh tim menyampaikan laporan kerja tiap bidang atau divisi. Kemudian, hasil evaluasi kerja menjadi catatan bersama agar pementasan selanjutnya dapat lebih baik. 2. Evaluasi PementasanEvaluasi ini dilakukan dengan melihat apa kelebihan dan kekurangan selama pementasan. Kemudian, diwujudkan dalam tulisan evaluasi agar dibaca oleh tim pementasan. Baca juga Materi Seni Budaya Langkah-Langkah Merancang Pementasan Teater Tahapan-Tahapan dalam Pra-Pementasan Teater Modern Cara Merancang Tata Busana dan Tata Rias untuk Seni Pementasan - Pendidikan Kontributor Olivia RianjaniPenulis Olivia RianjaniEditor Maria Ulfa - Dalam sebuah pementasan teater, persiapan pertunjukan merupakan suatu hal yang harus ada. Pementasan teater yang baik, tentu memerlukan persiapan yang baik dan matang juga. Terciptanya suatu pementasan yang baik merupakan hasil dari suatu manajemen produksi yang baik. Manajemen produksi dalam pementasan diperlukan agar sekolompok orang atau kelompok dapat secara sistematis melaksanakan pekerjaannya secara efisien. Dalam pelaksanaannya, manajemen produksi teater dibagi menjadi dua kelompok kerja, yaitu manajemen produksi yang bersifat administratif dan manajemen produksi yang bersifat artistik. Kedua manajemen tersebut perlu saling bekerja sama dalam suatu pementasan. Dilansir dari Buku Paket Sosial Budaya Kelas IX, pementasan teater dibagi menjadi 3 tahap, yaitu prapementasan, pementasan, dan pascapementasan. Prapementasan teater juga dibagi lagi menjadi 3 tahap, yaitu Persiapan Pekerjaan Produksi Penguasaan Peran Penguasaan Artistik Dikutip dari Buku Paket Sosial Budaya Kelas IX, 3 tahapan pra-pementasan di atas dijabarkan sebagai berikut1. Persiapan Pekerjaan Produksia. Persiapan pementasan dimulai dengan kegiatan koordinasi antara pimpinan produksi dengan seluruh tim produksi. Pada koordinasi ini, pimpinan produksi menjelaskan rencana dan jadwal kerja teater kepada seluruh tim. Selanjutnya, pimpinan produksi secara menyeluruh mengontrol pelaksanaan kerja yang berhubungan dengan produksi teater. b. Sekretaris bertanggungjawab atas urusan kesekretariatan, meliputi menyusun, menyediakan, serta mengatur surat-surat yang diperlukan dalam produksi teater. c. Bendahara melaksanakan tugas kebendaharaan, seperti membuat laporan terkait ketersediaan dana dan kebutuhan dana dalam produksi teater serta melaporkannya kepada pimpinan produksi. d. Seksi dokumentasi melakukan perencanaan kebutuhan bahan, peralatan dokumentasi, serta melakukan dokumentasi pada proses produksi dan proses artistik teater. e. Seksi publikasi bertugas merancang media publikasi yang akan digunakan produksi teater baik secara audio maupun visual. f. Seksi pendanaan bertugas merencanakan dan merancang pemerolehan sumber dana yang diperlukan pada produksi teater. g. House manager bertugas melakukan koordinasi dengan seksi-seksi di bawahnya, meliputi seksi keamanan, konsumsi, transportasi, ticketing, dan penanggung jawab gedung. h. Seksi keamanan melakukan perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan terkait keamanan baik pada masa persiapan maupun saat pementasan. i. Seksi konsumsi bertanggung jawab dalam menyediakan dan mengadakan konsumsi. j. Seksi transportasi melakukan perancangan dan pendataan kebutuhan transportasi yang diperlukan pada masa persiapan maupun saat pementasan berlangsung. k. Ticketing bertanggung jawab dalam merancang dan mencetak tiket yang akan dijual sebelum pementasan berlangsung. l. Penanggung jawab gedung bertanggung jawab mempersiapkan ruang untuk latihan dan gedung untuk pementasan teater jauh sebelum pelaksanaan pementasan dilakukan. 2. Persiapan Pekerjaan Artistika. Penguasaan Lakon1. Penguasaan lakon dilakukan dengan cara menganalisis naskah lakon lakon teater terdiri dari dua unsur yaitu struktur lakon dalam teks. Selanjutnya struktur lakon terdiri dari titik 2 tema com upload, latar cerita dan penokohan. Sedangkan, tekstur lakon hanya dapat dijumpai ketika naskah sudah dientas. Berikut analisis naskah lakon yang dapat dilakukan By what the character say dari ucapan tokoh By what the character do berdasarkan tindakan tokoh By the summation and balancing of the saying and doing melalui keseluruhan dan keseimbangan ucapan dan tindakan tokoh 2. Menentukan plot yang akan ditampilkan. Pembagian plot secara konvensional biasanya meliputi, bagian awal dibuka dengan pengenalan masalah, bagian tengah berisi permasalahan, dan bagian akhir berupa peleraian masalah. 3. Menentukan latar atau setting cerita. Latar cerita mencakup tiga dimensi, yaitu dimensi ruang, waktu, dan suasana. 4. Menentukan penokohan dalam naskah lakon. Tokoh dalam lakon tidak hanya berfungsi menjalin alur cerita tetapi juga membentuk alur cerita. b. Penguasaan PeranPenguasaan dapat dilakukan dengan menerapkah langkah kerja berikut ini 1. Mengidentifikasi tindakan dan laku yang akan dimainkan oleh pemeran. 2. Mengidentifikasi sifat dan watak peran dengan cara mengalisis melalui naskah lakon. 3. Mencari penonjolan karakter peran dengan cara mengidentifikasi bagian-bagian dalam naskah lakon untuk menemukan karakter yang memungkinkan untuk ditonjolkan. 4. Memahami makna dialog peran yang akan dimainkan. 5. Menciptakan gerakan-gerakan dan ekspresi peran. 6. Menentukan waktu yang tepat atau timing, baik pada gerakan maupun dialog. 7. Mempertimbangkan teknik pengucapan dialog peran. 8. Merancang garis pemeraan yang akan dimainkan sehinga setiap peran yang dimainkan mengalami perkembangan menutu titik klimaks. 9. Berdiskusi dengan sutradara mengenai rancangan peran yang akan dimainkan. 10. Menciptakan gerakan-gerakan kecil berupa akting dan bloking yang mendukung peran yang akan dimainkan. 11. Menghidupkan peran melalui imajinasi dengan cara menggambarkan peran yang dimainkan seperti paa penampilan fisik harus digambarkan secara jelas. c. Penguasaan Artistik1. Pemimpin artistik melakukan pekerjaannya, seperti koordinasi dan berbagai kegiatan dalam pekerjaan lainnya yang bersifat keartistikan. 2. Stage manager melakukan pendataan kebutuhan barang-barang artistik yang dibutuhkan di panggung. 3. Penata panggung merancang dan menyediakan barang yang dibutuhkan dalam keperluan penataan panggung. 4. Penata busana memulai pekerjaan merancang dan menyediakan kebutuhan barang yang diperlukan untuk menata kostum pada waktu pementasan. 5. Penata rias memulai merancang dan menyediakan kebutuhan barang yang diperlukan untuk menata rias pemeran pada waktu pementasan. 6. Penata cahaya memulai merancang dan menyediakan kebutuhan barang yang diperlukan untuk menata cahaya pada waktu pementasan. 7. Penata bunyi dan suara memulai merancang dan menyediakan kebutuhan barang yang diperlukan untuk menata bunyi dan suara pada waktu pementasan. 8. Penata musik dan sound memulai merancang dan menyediakan kebutuhan barang yang diperlukan untuk menata bunyi dan sound pada waktu juga Materi Seni Budaya Langkah-Langkah Merancang Pementasan Teater Mengenal Tata Cahaya dan Bunyi dalam Pementasan & Cara Merancangnya - Pendidikan Kontributor Anisa WakidahPenulis Anisa WakidahEditor Dhita Koesno Halllo sobat akan menyampaikan materi tentang Tata Panggung dalam pentas teater – meliputi dari pengertian, bentuk, jenis, unsur, contoh dan gambar supaya mudah dipahami. Tata Panggung – adalah salah satu seni dalam teater dalam menghias dan menampilkan pertunjukan yang telah dicetak dan dapat di lakukan dalam ruangan terbuka dan tertutup, sehingga sebuah pertunjukan dapat berjakan dengan baik. Langsung saja simak pembahasan dibawah ini…? Tata Panggung Adalah Tata panggung adalah salah satu bidang seni teater yang disebut latar belakang pada saat malakukan adegan permainan yang akan diwujudkan oleh tata letak panggung dalam pertunjukan. Tata panggung juga harus disesuaikan dengan persyaratan sejarah, dalam artistik sutradara dan yang di mana pertunjukan akan berlangsung jika seorang manajer panggung sebelum melakukan pengaturan panggung. Tata letak akan digunakan, dalam elemen komposisi yang harus diperhitungkan, dan akan mendapatkan fungsi pada saat melakukan letak juga harus didiskusikan terlebih dahulu. Dalam hal ini juga terdapat sebuah perabotan dan peralatan sangat penting untuk pembuatan set panggung yang berbentuk lukisan dekorasi atau bentuk bangunan yang tertutup secara vertikal. Pokok Dasar Tata Panggung Pokok Dasar dalam adalah sebuah penampilan visual dari lingkungan sekitar untuk melakukan dan merancang panggung yang harus memperhatikan aspek ruang gerak. Berikut beberapa hal dalam pokok pada tata panggung yang harus merencanakan set seperti adalah. Dapat menciptakan ruang dalam permainan Dapat memberikan suasana permainan Dapat memberikan tampilan dengan menarikDapat dilihat dan dipahami bagi pesertaDesain yang sederhanaBermanfaat sebagai aktor atau pemainDapat membuat suasana pada elemen yang terkandung dalam tampilan visual. Selain itu juga seorang desainer panggung memiliki satu tujuan dalam bentuk praktis dan organik. Lokal, yaitu penataan panggung yang dapat memberi ruang bagi yaitu pengaturan panggung yang dapat memperkuat gerakan dengan penjelasan dalam suasana dengan yaitu penataan panggung yang harus menawarkan tampilan yang menarik. Sederhana, yaitu penataan panggung yang harus sederhana yang terdiri dari satu meja dan dua yaitu pengaturan panggung yang harus dirancang sedemikian rupa dan bermanfaat sedemikian yaitu pengaturan panggung yang harus dirancang secara efisien dan dapat memenuhi persyaratan teknis . Macam Macam Tata Panggung Dari apa yang sudah kamisampaikan di atas maka kami juga akan memberikan beberapa jenis rancangan dalan dalam tata panggung diantaranya adalah sebgai berikut. 1. Panggung Prosenium Atau Pigura Prosenium Atau Pigura adalah panggung konvensional dengan Proseniumraum yang digunakan untuk menyaksikan pertunjukan yang dipisahkan atau dibatasi oleh dinding atau lubang prosenium. Tahap Prosenium dapat dibuat untuk membatasi area bermain dengan penonton sehingga penonton lebih fokus pada pertunjukan dan pertunjukan harus lebih jelas dan menarik perhatian penonton. 2. Panggung Portable Panggung portabel adalah salah satu panggung tanpa layar yang dapat dibuat di dalam atau di luar gedung dengan menggunakan platform podium dan platform, sebagai tempat bagi penonton yang biasanya menggunakan kursi lipat. 3. Panggung Arena Panggung arena adalah salah satu bentuk panggung yang paling sederhana dan dibandingkan dengan bentuk panggung lainnya dan dapat dilakukan di dalam atau di luar gedung. Dan akan terdapat sehingga kursi di barisan belakang dapat melihat dengan baik tanpa terhalang oleh wajah denga layar di akhir acara atau putaran yang dapat digunakan dalam bentuk blackout. 4. Panggung Terbuka Panggung terbuka adalah salah satu tata panggung yang dapat digunakan untuk membuat penampilan luar dan dapat berlangsung di beranda rumah. Sekian pembahasan yang dapat kami sampaikan mengenai ulasan tentang, Tata Panggung, semoga artikel ini dapat membantu dan mudah di pahami, sekianm dan terima kasih. Baca Juga Artikel Lainnya Cara Membuat PengumumanRumus PercepatanSejarah TikKesalahan PengukuranPengertian TaatNot Lagu Dua Mata SayaPengertian Tangga NadaMisi Dakwah Nabi MuhammadJahit AplikasiFormat Notulen RapatContoh FonemTeknik Pengolahan Makanan Unduh PDF Unduh PDF Dalam pertunjukan teater, peran produser berbeda namun bukan tidak lebih penting daripada peran sutradara. Produser bertanggung jawab untuk masalah finansial, manajerial serta kewajiban logistik untuk sebuah pembuatan pertunjukan teater. Produser juga dapat memberikan saran dalam sisi kreativitas pertunjukan. Lihat Langkah 1 di bawah ini untuk mempelajari cara membuat sebuah pertunjukan teater sendiri! 1 Temukan sebuah naskah. Anda sebagai produser adalah orang pertama yang memulai proses dari pembuatan sebuah pertunjukan teater. Sebelum hal lain dimulai, Anda dan/atau staf Anda perlu untuk menentukan "drama teater apa yang akan dibuat". Anda dapat membuat teater klasik seperti Les Miserables, Death of a Salesman, Ms. Saigon, atau A Raisin in the Sun – pertunjukan teater yang terkenal seperti ini telah sering dipentaskan selama berpuluh-puluh tahun setelah pemunculan pertamanya. Namun begitu, Anda juga dapat memutuskan untuk mempertunjukkan sebuah drama teater yang baru. Dalam hal ini, Anda harus memastikan kualitas naskah dari para penulis yang berbakat, yang dapat ditemukan di berbagai tempat, termasuk tempat perkuliahan, perusahaan teater atau melalui sebuah agen atau penerbit. Ingatlah bahwa pertunjukan teater adalah kekayaan intelektual. Oleh karena itu, pertunjukan tersebut menghendaki kita untuk membayar royalti dalam bahwa Anda menghubungi dramawan, agennya atau pemilik hak pertunjukan bahwa naskah yang telah dipilih bukanlah domain publik. 2 Temukan seorang sutradara. Sutradara merupakan "bos" dari pertunjukan tersebut dalam hal keputusan-keputusan daya cipta. Ia mengatur para pemain saat latihan serta memiliki pandangan akhir perihal keputusan estetis seperti perlengkapan dan desain kostum. Sutradara juga merupakan orang yang paling banyak mendapatkan apresiasi atau cemoohan dari pertunjukan oleh para pemain. Produser bertanggung jawab untuk menemukan seorang sutradara yang cocok untuk pertunjukan tersebut – seorang teman, rekan sejawat atau pendatang baru yang berbakat dapat dipilih menjadi seorang sutradara. Namun demikian, perlu diketahui bahwa sutradara dapat menolak undangan untuk menyutradarai atau menegosiasikan bayaran yang lebih tinggi. Sebagai seorang produser, Anda bertanggung jawab untuk mencari pengganti sutradara dan/atau ikut serta dalam negosiasi tertentu sesuai kebutuhan. Beberapa produser memiliki peran yang sama seperti sutradara. Hal ini dapat membuat beban yang harus dipikul menjadi sangat besar. Oleh karena itu, berhati-hatilah untuk memiliki peran ganda, terkecuali jika Anda telah memiliki banyak pengalaman. 3 Dapatkan penjaminan pendanaan. Salah satu fungsi yang terpenting dari seorang produser adalah membiayai pertunjukan. Jika Anda memiliki dana yang cukup untuk membiayai pertunjukan, Anda dapat berperan sebagai penyokong dana tunggal. Namun demikian, banyak pertunjukan dibiayai oleh sejumlah kelompok investor –sekelompok orang yang kaya berharap untuk mendapatkan keuntungan dari pertunjukan tersebut. Sebagai seorang produser, Anda bertanggung jawab untuk "membujuk" para investor, baik itu kepada teman-teman pribadi atau orang asing yang kaya untuk menyokong pendanaan pertunjukan. Anda ’juga’’ bertanggung jawab untuk menjaga para investor tetap senang serta tetap mendapatkan informasi dari pertunjukan, memberitahu mereka tentang perubahan-perubahan yang ada, proyeksi penjualan yang baru, dll. 4 Temukan sebuah tempat untuk pertunjukan. Sebuah tempat diperlukan untuk kegiatan latihan dan juga pertunjukannya itu sendiri. Sebagai seorang produser, Anda bertanggung jawab untuk memastikan tempat untuk pembuatan pertunjukan tersebut. Tempat tersebut harus dapat mengakomodasi aspek-aspek teknis dari pembuatan pertunjukan tersebut dalam hal ukuran panggung, pencahayaan, sistem suara, dll. dan harus memiliki ukuran yang cukup luas untuk mengakomodasi jumlah penonton. Beberapa aspek lain yang perlu Anda pertimbangkan adalah Biaya penggunaan tempat – tempat yang berbeda memiliki aturan-aturan bagi hasil dari penjualan tiket, dll. Apakah tempat pertunjukan tersebut menyediakan staf depan ruangan pemeriksa tiket, dll. atau tidak Apakah tempat tersebut menyediakan asuransi atau tidak Kualitas estetis dan akustik dari tempat pertunjukan Sejarah tempat pertunjukan 5 Buatlah jadwal untuk audisi. Setiap pertunjukan memerlukan pemain –bahkan untuk pertunjukan seorang pemain saja. Jika Anda memiliki jaringan yang baik, Anda dapat menggunakan jasa pemain tertentu dalam pembuatan pertunjukan Anda. Dalam hal ini, Anda dapat langsung menghubungi mereka untuk menawarkan partisipasi dalam pertunjukan tersebut. Jika tidak, Anda harus membuat jadwal audisi. Pastikan untuk mempromosikan audisi tersebut sehingga pemain yang berbakat mengetahui tempat dan waktu audisi untuk pertunjukan tersebut. Fokuskan promosi audisi tersebut di tempat-tempat di mana para pemain biasanya berada, seperti perusahaan teater, sekolah seni, dll. Serta kelompok-kelompok yang sering berhubungan dengan pemain tersebut seperti agen pencari bakat. 6 Rekrut staf pendukung. Aktor bukanlah satu-satunya unsur pemain yang ada dalam sebuah pertunjukan. Petugas pentas, teknisi pencahayaan dan suara, perancang busana, koreografer dan sebagainya berkolaborasi untuk menyukseskan sebuah pertunjukan. Sebagai seorang produser, Anda perlu mengatur perekrutan staf pendukung, meskipun Anda tidak perlu mengatur mereka dalam kewajibannya sehari-hari karena biasanya tugas ini dilimpahkan kepada beberapa manajer. Catatlah bahwa beberapa tempat pertunjukan ada yang menyediakan staf depan ruangan ada pula yang tidak menyediakan. Jika tidak, Anda perlu merekrut beberapa anggota staf tersebut. 7Pilihlah para pemain. Biasanya, sutradara memiliki pandangan akhir mengenai pemilihan pemain, karena ia merupakan orang yang akan bekerja langsung dengan para pemain untuk membuat pertunjukan tersebut. Namun demikian, Anda tetap dapat memberikan masukan untuk proses pemilihan pemain. Hal ini tergantung pada hubungan Anda dengan sutradara serta terutama jika Anda memiliki pengalaman dalam aspek kreatid pada pembuatan pertunjukan teater. Iklan 1 Atur jadwal latihan. Pertunjukan teater memerlukan persiapan dan latihan yang intensif agar siap untuk mementaskan pertunjukan di depan para penonton. Lakukan kolaborasi dengan sutradara untuk membuat jadwal yang keras namun tetap masuk akal. Dalam hal intensitas, latihan perlu dilakukan lebih sering seiring dengan semakin dekatnya waktu pementasan. Perhatikan biaya serta tersedianya tempat latihan serta jadwal-jadwal pementasan lain di tempat pertunjukan yang telah Anda pilih. Anda disarankan untuk membuat jadwal latihan setidaknya satu jam untuk setiap lembar naskah.[1] Pastikan untuk menyediakan waktu dalam setiap latihan teknis dan satu waktu untuk latihan geladi resik. Latihan teknis dapat memberikan kesempatan kepada para pemain, sutradara dan kru untuk mementaskan pertunjukan dengan menggunakan aspek teknis dalam pertunjukan tersebut – pencahayaan, isyarat suara, kostum, dan efek spesial. Latihan geladi resik mementaskan pertunjukan "seolah-olah terdapat penonton yang menonton" tanpa jeda atau berhenti. Apabila pemain lupa dialognya, pertunjukan tersebut harus tetap berjalan seperti pertunjukan yang sebenarnya. 2Pastikan jaminan asuransi. Beberapa tempat pertunjukan ada yang akan mengatur jaminan asuransi untuk pembuatan pertunjukan teater di sana ada juga yang tidak mengatur. Apabila terdapat seorang pemain atau penonton yang terluka saat pertunjukan, jaminan asuransi menanggung biayanya, melindungi Anda dari biaya-biaya pemeliharaan Anda maupun tempat pertunjukan. Oleh karena itu, jaminan asuransi merupakan ide yang bijak untuk banyak pertunjukan teater, "terutama" pertunjukan yang melibatkan gaya akrobatik terbang tinggi, piroteknik, dan sebagainya. 3 Buat atau beli perlengkapan panggung, kostum serta perlengkapan lainnya. Menghabiskan banyak waktu untuk membuat perlengkapan dan kostum yang dirancang khusus untuk pertunjukan. Pembuatan perlengkapan-perlengkapan yang rumit bahkan harus sudah dimulai sebelum para pemain memulai latihan! Sebagai seorang produser, Anda perlu merekrut, mengoordinasikan dan mendelegasikan perancang serta teknisi untuk membuat pertunjukan teater tersebut. Jika dana untuk pembuatan pertunjukan teater terbatas, Anda tidak perlu membuat setiap aspek fisik yang diperlukan. Anda dapat menggunakan pakaian zaman dahulu sebagai kostum yang digunakan. Anda dapat meminta bantuan relawan di daerah Anda untuk menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan. Teater dapat menjadi kesempatan yang besar untuk menghibur komunitas secara bersama-sama. 4 Buat jadwal pertunjukan. Biasanya, pertunjukan teater tidak hanya dipentaskan satu kali. Pertunjukan teater yang besar dapat dipentaskan untuk beberapa hari dalam seminggu untuk jangka waktu berbulan-bulan. Bahkan pertunjukan teater yang lebih kecil pun biasanya memiliki "rentetan" pertunjukan terdiri dari beberapa pertunjukan. Sebagai seorang produser, Anda perlu menentukan jadwal-jadwal pertunjukan sesuai dengan jadwal hari libur, persetujuan staf Anda serta pemasaran seperti kunjungan teater musiman dan sebagainya. Cobalah untuk tetap mementaskan pertunjukan tersebut selama Anda percaya bahwa Anda dapat menjual tiket yang cukup untuk menghasilkan pendapatan –jika pertunjukan tersebut sukses, Anda dapat mementaskan pertunjukan ekstra. 5 Promosikan pertunjukan tersebut. Promosi merupakan salah satu tanggung jawab penting dan bahkan yang terpenting dari seorang produser untuk membuat tempat pertunjukan Anda dipenuhi oleh penonton. Anda harus melakukan berbagai cara meskipun dengan dana yang terbatas. Anda dapat mempromosikan pertunjukan Anda melalui penyewaan iklan di radio, televisi atau papan pengumuman atau menyebarkan lembaran-lembaran di universitas di daerah Anda. Banyaknya biaya yang perlu dikeluarkan untuk promosi tersebut tergantung pada seberapa "besar" usaha promosi yang dilakukan. Tidak semua pilihan promosi memerlukan biaya. Jika anda dapat membujuk saluran televisi atau koran lokal untuk mempromosikan pertunjukan Anda, maka Anda akan mendapatkan publikasi gratis. Selain itu, jaringan internet menawarkan berbagai macam promosi gratis seperti laman media sosial serta surel. 6 Awasi pertunjukan tersebut saat berlangsung. Tanggung jawab Anda tidak berakhir saat pertunjukan berlangsung. Meskipun tidak terlalu banyak persiapan dan perencanaan yang harus dilakukan lagi, Anda tetaplah orang yang bertanggung jawab untuk setiap aspek dalam pembuatan pertunjukan tersebut. Bersiaplah untuk mengatasi masalah-masalah yang dapat muncul. Anda perlu merancang waktu untuk memperbaiki atau mengganti perlengkapan yang rusak, mengatasi konflik jadwal dengan membuat ulang jadwal dan sebagainya. Keinginan Anda adalah pertunjukan tersebut berjalan mulus, tidak ada masalah yang terjadi, serta tidak membuat Anda tidak bertugas setelah pementasan pertama Anda. Sebagaimana yang dijelaskan di atas, salah satu yang perlu Anda lakukan adalah memberikan informasi tentang status pertunjukan –terutama dalam hal finansial. Para investor mungkin menghendaki Anda untuk melaporkan laporan finansial. Hal ini dapat menjadi pengalaman yang menegangkan ketika pertunjukan tersebut tidak menghasilkan keuntungan. 7Bayar kembali para staf dan investor. Ketika pertunjukan Anda telah memulai meraup keuntungan dari penjualan tiket, Anda harus mulai membayar kembali investor dengan persentase uang yang didapatkan. Tempat pertunjukan juga seringkali menghendaki Anda untuk memberikan pendapatan tertentu dari penjualan tiket – sebagai produser, Anda harus mengatur pendistribusian uang yang dibuat sehingga tepat sasaran. Baik pertunjukan tersebut meraup keuntungan atau tidak, Anda harus memastikan bahwa para pemain dan staf yang telah bekerja keras pun telah mendapatkan bayaran sesuai dengan yang telah dijanjikan. Iklan Peringatan Para aktor, kru dan aktris mungkin tidak selalu melakukan apa yang Anda ingin mereka lakukan. Cobalah untuk membantu mereka, tetapi ingatlah bahwa tidak ada orang yang senang dengan sutradara yang selalu rewel. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Kompas TV entertainment seni budaya Jumat, 20 Januari 2023 1153 WIB Pementasan Sampek Engtay Teater Koma Sumber Laman Teater Koma - JAKARTA, - Kabar duka datang pada Jumat pagi 20/1/2023. Nano Riantiarno, pendiri dan sutradara Teater Koma, meninggal dunia pada usia 73 tahun di rumahnya, di Kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Nano, nama lengkap Norbertus Riantiarno, tak bisa dipisahkan dari Teater Koma yang berdiri sejak 1 Maret 1977 di Jakarta. Dalam usia yang mencapai 46 tahun, teater ini terus berproduksi. Meski para pemain sudah banyak berusia tua, namun regenerasi terus dijalankan. Salah seorang anak Nano, Gagah Tridarma Prasetya, kini melanjutkan kiprah sang ayah sebagai sutradara. Begitu pula dengan Rangga Riantiarno yang ikut menjadi pemain. Hingga September 2022 lalu, melalui pentas "Roro Jonggrang" Teater Koma telah memproduksi 225 pertunjukan. Sebuah angka yang terbilang panjang. Dan produksi ke 225 itu masih disutradrai oleh Nano yang sudah memasuki usia 73. Baca Juga Pendiri Teater Koma Norbertus Riantiarno Meninggal Dunia, Sempat Dirawat di Rumah Sakit Dalam perjalanan panjangnya, Teater Koma pernah mengalami masa-masa kelabu, ketika pementasan dicekal di masa Orde Baru. Misalnya, lakon "Opera Kecoa" pada 1990 yang dilarang pentas di Gedung Kesenian Jakarta meski acara sudah siap dimulai. Bahkan, pementasan ini pun tidak diberi izin pentas keliling ke Jepang. Namun setahun kemudian, dipentaskan dengan judul “Cockroach Opera” oleh Belvoir Theatre di Sydney, Australia. Dari sisi pertunjukan, Teater Koma selalu berhasil merebut hati penonton. Selalu tampil lebih dari satu malam dengan penonton yang selalu penuh. Cerita yang renyah, menghibur, dengan dialog menyentil menjadi salah satu kekuatan Teater Koma. Bahkan, lewat pertunjukan "Sampek Engtay, berhasil memperoleh hadiah MURI Museum Rekor Indonesia, karena dipentaskan sebanyak 80 kali selama 15 tahun dengan 8 pemain tetap. Kini, bukan saja pemain yang banyak mengalami regenerasi. Bahkan penonton sudah berganti. Mereka yang menikmati Teater Koma di masa Orde Baru dengan romantikanya, akan berbeda rasa dengan masa kini yang jauh dari unsur pencekalan. Di masa Orde Baru, pentas teater terasa seperti kanalisasi untuk memberi ruang kritik kepada penguasa. Meski begitu, Teater Koma menolak koma. Seperti dilihat dari situs resminya, regenerasi teater sudah tentu harus menyentuh berbagai bidang. Bukan hanya wilayah keaktoran saja yang perlu digarap. Teater membutuhkan penonton, dramaturg, sutradara, kritikus, pemikir, penulis, pekerja panggung, manajemen pengelolaan, penyandang dana dan wadah pementasan. Semua unsur itu seharusnya merupakan kekuatan-kekuatan yang menyatu dan sinergis. Satu hal yang juga tak kurang pentingnya, adalah, teater membutuhkan ruang gerak yang sepadan tanpa kecurigaan. Hal itu penting bagi pengembangan imajinasi kreatif dan kemungkinan lahirnya berbagai inovasi. Baca Juga Sambut HUT RI, KJRI Perth Boyong Gatot Kaca dan Pertunjukan Seni Indonesia Sautu ketika Nano diwawancara soal nama Teater Koma, "Kita sepakat memberi nama Teater Koma saat itu bukan teater titik, sebab kami tidak akan berhenti berkarya meskipun usia dan profesi berbeda tapi kami tetap berhimpun,” ungkapnya di Jakarta, pada 2016 silam. Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA

bagaimana seharusnya penataan panggung dalam pertunjukan teater