TersediaGratis Ongkir Pengiriman Sampai di Hari yang Sama. Download app BukaBantuan. Kategori. Produk virtual. Daftar. Login. Home. kitab nashoihul ibad dki. Hasil pencarian โ€œKitab Nashoihul Ibad Dkiโ€ 8 barang. Kitab Nashoihul Ibad DKI Islamiyah. Rp50.888. Bogor. Kitab DKI. NASHOIHUL - NASOIHUL IBAD DKI BEIRUT KITAB KUNING. Rp80.000. 4.6 Melanjutkan terjemah Maqolah dalam kitab Nashoihul Ibad karya Syekh Nawawi al Bantani bagian 1. Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan kitabnashoihul ibad pdf. by MM van Bruinessen 1990 Cited by 237 I visited the major publishers and toko kitab (bookshops specializing in this type of religious literature) in Jakarta, Bogor,. Bandung Nashaihul Ibad. 0. 0. 2. 0. 4.. by F SHUFAH 2016 Nashaihul 'Ibad: untaian nasihat bagi para hamba. Bismillahirahmanirahim Qola Mu'alif Rohimakumullah Wa'anfaana Fi 'ulumihi Fidaroini Amin. Maqolah 1 Diriwayatkan dari Nabi SAW, sesungguhnya Beliau bersabda, "Ada dua perkara, tidak ada sesuatu yang lebih utama dari dua perkara tersebut, yaitu iman kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada sesama muslim. Baik dengan ucapan atau kekuasaannya atau KitabSyarah Nashoihul Ibad Kuning Soft Cover Haromain Judul: Kitab Syarah Nashoihul Ibad Muallif: Syaikh Nawawi al-Bantani Kategori: Tasawuf & Akhlak Cetakan: Haromain Berat: 100 gram Ukuran: 27x19 cm Isi: 80 halaman Sampul: Soft Cover Kertas: Kuning MukadimahKitab [1] Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahi fii kulli hiinin, wa awqaat, wash sholaatu 'ala rosuulihi asyrofil kholqi wal bariyyaati. Bismillahirrohmanirrohim, disunahkan membaca basmalah disaat hendak mengerjakan semua pekerjaan yang tidak dipandang hina. Jika lupa membacanya pada permulaan pekerjaan, maka boleh membaca di ContohBacaan Mukaddimah Khutbah Jumat. Khutbah Jumat disunnahkan untuk diawali dalam kalimat puji-pujian kepada Allah SWT, sanjungan kepada Rasulullah SAW, nasihat, dan bacaan Alquran yang disebut mukaddimah khutbah Jumat. Hal ini tercantum dalam hadits yang dikutip dari buku Fiqih Sunnah 2 karangan Sayyid Sabiq. W55W. Galeri Kitab Kuning Siapa yang tidak kenal sosok "Syekh Nawawi Banten"? Ulama nusantara namun dihormati hingga dunia internasional ini meninggalkan banyak sekali karya yang hingga kini menjadi Ibad "Nasehat-nasehat Untuk Para Hamba", merupakan salah satu saja dai sekian Karya-Karya Syekh Nawawi yang beliau tidak hanya memiliki karya di bidang akhlak dan tashawuf saja melainkan juga di bidang fikih hingga tafsir. Salah satunya yang cukup dikenal adalah Kitab Tafsir Marahul LabidTentang Kitab Nashoihul Ibad Karya Syekh NawawiKitab ini berisi 70 halaman, sistematika penulisannya secara tematik, dan terdapat 10 bab yang masingmasing mempunyai sub bab tertentu yang secara keseluruhan dan menyeluruh, kitab ini memuat 208 maqolah dan 1072 butir sistematika yang dimaksud, yakni penulisannya dari satu bab ke bab yang lain berdasarkan jumlah nasehat dan pokok masalah yang terkandung di dalamnya. Mulai dari dua pokok masalah, tiga pokok masalah, dan seterusnya sampai sepuluh pokok masalah. Jumlah pembahasannya ada 214 yang didasarkan pada 45 Hadits dan sisanya merupakan atsar perkataan sahabat dan tabiโ€Ÿin.Adapun rincian bab yang terdapat dalam kitab ini yaituBab I, khutbatul kitab yang berisi kata pengantar dan sambutan dari penulis, serta harapan penulis supaya kitabmya bermanfaat kepada kaum II, bab ini memuat tiga puluh nasihat yang terdiri atas empat khabar/hadit dan sisanya hadis atsar. Yang dimaksud dengan khabar ialah ucapan Nabi, dan yang dimaksud dengan atsar ialah ucapan sahabat dan tabiโ€™ III, berisi lima puluh lima makalah berdasarkan hadis Nabi dan perkataan sahabat masing-masing mengandung tiga butir IV, Tiga puluh makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat masing-masing mengandung empat butir V, Dua puluh tujuh makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat masing-masing mengandung lima butir VI, Tujuh belas makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat, masing-masing mengandung enam butir VII, Sepuluh macam makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat masing-masing mengandung tujuh butir VIII, Lima makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat, masing-masing mengandung delapan butir IX, Lima makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat, masing-masing mengandung Sembilan butir X, Dua puluh Sembilan makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat, masing-masing mengandung sepuluh butir sekian pembahasan di atas, dapat dikatakan kitab ini memiliki cakupan yang cukup luas, terlebih disertakan pula landasan-landasan dari hastis Rasulullah anda tertarik untuk mempelajari kitab ini, silahkan pilih versinya. 1. Kitab Nasha'ihul Ibad - Teks Arab 2. Kitab Nasha'ihul Ibad - Makna Jawa 3. Kitab Nasha'ihul Ibad - TerjemahanDemikian, ulasan kami tentang Kitab Nashaihul Ibad Karya Syekh Nawawi, yang bisa kami bagikan untuk anda, semoga bermanfaat. Amin. Nashoihul Ibad adalah Syarah dari Kitab Imam Ibnu Hajar Al-`Atsqalani yang disusun oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani, Buku ini adalah terjemah dari kitab Nashaibul Ibad karya Syekh Muhammad Nawawi Ibnu Umar al-Jawi atau yang lebih dikenal dengan Syekh Nawawi al-Bantani. Kitab ini diajarkan di hampir setiap madrasah dan pondok pesantren di seluruh Indonesia. Di dalamnya memuat ratusan nasehat-nasehat yang sangat dalam dan menyentuh ke akar kehidupan. Sangat menarik untuk dibaca dan dipelajari sebagai bekal kehidupan yang penuh dengan permasalahan . Buku ini adalah solusi bagi orang yang ingin menemukan nasehat-nasehat bijak sebagai pengobat hati yang resah. Dan buku ini adalah penuntun yang bijak bagi orang yang ingin mempelajari hikmah dari sisi kehidupan dan sebagai bekal menuju akhirat. Kitab ini berisi Hadits, Atsar, dan Khabar yang banyak mengandung hikmah Kitab Hadits, Fiqih, Akhlaq. You may also like About the author Ichwanul Muslim Santri, Guru MAFIKIBI Matematika Fisika Kimia Biologi SMP SMA IPA, dan Pengembang Prangkat Lunak berbasis Web dan Mobile Khutbah I ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงู’ู„ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุงู’ู„ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุงู„ู‘ุฐูŠ ู‡ูŽุฏูŽุงู†ูŽุง ุณูุจูู„ูŽ ุงู„ุณู‘ู„ุงูŽู…ูุŒ ูˆูŽุฃูŽูู’ู‡ูŽู…ูŽู†ูŽุง ุจูุดูŽุฑููŠู’ุนูŽุฉู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ ุงู„ูƒูŽุฑูŠู…ูุŒ ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุงูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุง ุดูŽุฑููŠูƒ ู„ูŽู‡ุŒ ุฐููˆ ุงู’ู„ุฌูŽู„ุงู„ู ูˆูŽุงู„ุฅูƒู’ุฑุงู…ุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ูˆูŽู†ูŽุจููŠู‘ูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽ ุฑูŽุณูˆู„ูู‡ุŒ ุงู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ูˆ ุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุจุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ุง ู…ูุญูŽู…ู‘ุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ูู‡ ูˆูŽุฃุตู’ุญุงุจูู‡ู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนูŠู†ูŽ ุจูุฅุญู’ุณุงู†ู ุฅู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู†ุŒ ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู ููŽูŠูŽุงูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ุŒ ุฃูˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽ ู†ูŽูู’ุณููŠู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุทูŽุงุนูŽุชูู‡ู ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชููู’ู„ูุญููˆู’ู†ู’ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูŽ ูููŠ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุงู†ู ุงู’ู„ูƒูŽุฑููŠู…ู’ ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุดูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…}ุŒ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู’ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขูŽู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู‚ูŽูˆู’ู„ู‹ุง ุณูŽุฏููŠุฏู‹ุงุŒ ูŠูุตู’ู„ูุญู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽูŠูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฐูู†ููˆุจูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุทูุนู ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูŽู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ููŽุงุฒูŽ ููŽูˆู’ุฒู‹ุง ุนูŽุธููŠู…ู‹ุง ูˆู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰ ูŠูŽุง ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆู’ุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽู…ููˆู’ุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽ. ุตูŽุฏูŽู‚ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุนูŽุธููŠู…ู’ Kaum Muslimin-Muslimat jamaah รŽd al-Adhรข yang berbahagia..! Pertama marilah kita bertakwa kepada Allah ๏ทป, yaitu menjauhi segala larangan Allah dan melaksanakan segala perintahnya. Hal tersebut kita lakukan karena takwa merupakan nilai esensial dalam berkurban, Allah tidak akan menerima daging atau darah dari hewan kurban, namun yang diterima Allah adalah ketakwaan dari orang yang berqurban. Takwa bagi generasi muda juga bisa dimaknai dengan meningkatkan belajar, meraih prestasi, disiplin, unggul, rajin shalat lima waktu dan beribadah kepada Allah ๏ทป. Sebaliknya menjauhi larangan Allah, seperti menjauhi Narkoba, menghindari hoaks dan ujarna kebencian, menjauhi radikalisme dan terorisme, menjauhi permusuhan demi membangun dan membela NKRI yang bermartabat. Alhamdulillah, pagi hari ini kita semua berbahagia, karena kita dapat melaksanakan shalat Idul Adha bersama-sama dan merayakan 'รŽdul Adhรข dengan selamat dan sejahtera. Karena itu, mari kita bersama merenungi makna dan hakikat yang terdalam dari Idul Adha. Kaum Muslimin-Muslimat jamaah รŽd al-Adhรข yang berbahagia! Apa makna dari Idul Adha? Secara bahasa, รฎd memiliki makna hari raya, adhรข bermakna hewan sembelihan, artinya pada hari ini kita diperintahkan Allah untuk berqurban dengan menyembelih binatang qurban untuk mendekatkan diri kepada Allah ๏ทป, hari ini juga dapat dinamakan dengan hari raya haji, karena sehari sebelumnya umat Muslim yang berhaji melaksanakan wukuf di arafah. Hari raya Idul Adha juga dinamakan dengan hari raya besar, idul kabir, karena mengingat peristiwa penting sejarah nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Pada hari raya Idul Adha ini, mari kita bersama-sama belajar dari kesuksesan Nabi Ibrahim AS. Imam Nawawi bin Umar Al Bantani Al Jawi dalam Kitab Nashoihul Ibad, halaman 10 mengisahkan tentang Nabi Ibrahim ketika ditanya, apa alasan utama Allah ๏ทป mengangkat Nabi Ibrahim menjadi Kholilullah kekasih Allah? Nabi Ibrahim menjawab dengan tiga alasan, pertama, Nabi Ibrahim selalu mendahulukan perintah Allah. Kedua, Nabi Ibrahim selalu tawakkal kepada Allah. Dan Ketiga, Nabi Ibrahim adalah pribadi yang peduli terhadap orang lain. Rahasia pertama Nabi Ibrahim menjadi Khalilullah kekasih Allah adalah mendahulukan perintah Allah. Hal tersebut mengingatkan kita tentang kisah Nabi Ibrahim AS ketika diperintahkan Allah untuk menyembelih Nabi Ismail AS. Sebagaimana Firman Allah dalam Surat as-Shaffat 102-111 ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽู„ูŽุบูŽ ู…ูŽุนูŽู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽุนู’ูŠูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุจูู†ูŽูŠู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ููŠ ุฃูŽุฑูŽู‰ ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽู†ูŽุงู…ู ุฃูŽู†ู‘ููŠ ุฃูŽุฐู’ุจูŽุญููƒูŽ ููŽุงู†ู’ุธูุฑู’ ู…ูŽุงุฐูŽุง ุชูŽุฑูŽู‰ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽุจูŽุชู ุงูู’ุนูŽู„ู’ ู…ูŽุง ุชูุคู’ู…ูŽุฑู ุณูŽุชูŽุฌูุฏูู†ููŠ ุฅูู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุงุจูุฑููŠู†ูŽ. ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฃูŽุณู’ู„ูŽู…ูŽุง ูˆูŽุชูŽู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูู„ู’ุฌูŽุจููŠู†ู. ูˆูŽู†ูŽุงุฏูŽูŠู’ู†ูŽุงู‡ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุง ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู…ู. ู‚ูŽุฏู’ ุตูŽุฏู‘ูŽู‚ู’ุชูŽ ุงู„ุฑู‘ูุคู’ูŠูŽุง ุฅูู†ู‘ูŽุง ูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ู†ูŽุฌู’ุฒููŠ ุงู„ู’ู…ูุญู’ุณูู†ููŠู†ูŽ. ุฅูู†ู‘ูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ู„ูŽู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุงุกู ุงู„ู’ู…ูุจููŠู†ู. ูˆูŽููŽุฏูŽูŠู’ู†ูŽุงู‡ู ุจูุฐูุจู’ุญู ุนูŽุธููŠู…ู. ูˆูŽุชูŽุฑูŽูƒู’ู†ูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูููŠ ุงู„ู’ุขุฎูุฑููŠู†ูŽ. ุณูŽู„ูŽุงู…ูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู…ูŽ. ูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ู†ูŽุฌู’ุฒููŠ ุงู„ู’ู…ูุญู’ุณูู†ููŠู†ูŽ. ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุนูุจูŽุงุฏูู†ูŽุง ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ Artinya โ€œMaka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!โ€™ Ia menjawab Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarโ€™. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis nya, nyatalah kesabaran keduanya. Dan Kami panggillah dia Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi ituโ€™, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu pujian yang baik di kalangan orang-orang yang datang kemudian, yaitu Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahimโ€™. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. Syekh Wahbah Zuhaili dalam Tafsir Munir li Zuhaili juz 23 halaman 117 menjelaskan bahwa ketika usia Nabi Ismail menginjak kira-kira 7 tahun ada pula yang berpendapat 13 tahun, pada malam tarwiyah, hari ke-8 di bulan Dzulhijjah, Nabi Ibrahim AS bermimpi ada seruan, โ€œHai Ibrahim! Sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk menyembelih anakmu.โ€ Pagi harinya, beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam. Apakah mimpi itu dari Allah ๏ทป atau dari setan? Dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari tarwiyah yang artinya, berpikir/merenung. Pada malam ke-9 di bulan Dzulhijjah, beliau bermimpi sama dengan sebelumnya. Pagi harinya, beliau tahu dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah ๏ทป. Dari sinilah hari ke-9 Dzulhijjah disebut dengan hari Arafah, yang artinya mengetahui, dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah Arafah. Malam berikutnya lagi, beliau mimpi lagi dengan mimpi yang serupa. Maka, keesokan harinya, beliau bertekad untuk melaksanakan penyembelihan Ismail. Karena itulah, hari itu disebut denga hari menyembelih kurban yaumun nahr. Nabi Ibrahim AS berterus terang kepada putranya, โ€œWahai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi, aku diperintahkan Allah untuk menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu โ€œIa Ismail menjawab, Hai bapakku! Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada engkau, Insya Allah, engkau mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarโ€. Ahmad Ghalwas dalam kitab Daโ€™watur Rusul halaman 112 menjelaskan, ketika Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS telah bersiap diri untuk penyembelihan, Nabi Ibrahim bertakbir dengan menjalankan pisau pada tenggorokan Ismail, kemudian Allah ๏ทป menyelamatkan Nabi Ismail AS. Allah tidak memperkenankan pisau yang dibawa Nabi Ibrahim melukai sedikit pun Nabi Ismail AS. Allah ๏ทป memanggil Ibrahim bahwa Ibrahim telah lulus ujian dengan ketaatan Ibrahim dalam mendahulukan perintah Allah ๏ทป. Ibrahim melihat di depannya seekor domba putih yang besar yang dikirim Allah untuk mengganti Ismail sebagai sembelihan. Kemudian Ibrahim menyembelih domba tersebut untuk melaksanakan perintah Allah ๏ทป. Dari perjalanannya yang panjang, dengan rentetan perjuangan dan ujian demi ujian, pada akhirnya Nabi Ibrรขhim mendapatkan kemenangan, kelulusan, dan kesuksesan yang gemilang. Lulus dari ujian yang berat dari Allah ๏ทป. Hingga kini peristiwa tersebut dikenang oleh Muslim sedunia agar ajaran Nabi Ibrahim menjadi teladan dan diamalkan oleh generasi masa depan. Allรขhu Akbar, Allรขhu Akbar, Allรขhu Akbar wa Li Allรขh al-Hamd Saudara-saudara sidang Idul Adha yang berbahagia..! Rahasia kedua kesuksesan Nabi Ibrahim adalah, Nabi Ibrahim selalu bertawakkal kepada Allah ๏ทป. Maksudnya, Nabi Ibrahim adalah Nabi yang selalu berusaha keras, Nabi yang cerdas, Nabi yang ikhlas, dan selalu mengerjakan perintah Allah dengan tuntas. Nabi Ibrahim selalu berikhtiar dan berusaha dalam melaksanakan perintah Allah, berdoa kepada Allah, dan menyerahkan segala urusan kepada Allah ๏ทป. Allah ๏ทป berfirman dalam Surat Ar Raโ€™d, ayat 11 ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู„ูŽุง ูŠูุบูŽูŠู‘ูุฑู ู…ูŽุง ุจูู‚ูŽูˆู’ู…ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ูฐ ูŠูุบูŽูŠู‘ูุฑููˆุง ู…ูŽุง ุจูุฃูŽู†ู’ููุณูู‡ูู…ู’ โ€œSesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.โ€ Dalam ajaran Islam, kita diperintahkan untuk selalu berusaha, berdoa, dan tawakkal kepada Allah ๏ทป. Dalam konteks hari raya Idul Adha, Nabi Ibrahim selalu bekerja keras untuk melaksanakan perintah Allah, Nabi Ibrahim bekerja cerdas dengan mengklarifikasi mimpi hingga tiga kali, Nabi Ibrahim juga mendiskusikannya dengan Nabi Ismali AS. Nabi Ibrahim juga menerima perintah Allah tersebut dan mengerjakannya dengan ikhlas, tujuannya hanya kepada Allah ๏ทป dan akhirnya perintah Allah beliau laksanakan dengan sukses dan tuntas. Nabi Ibrahim adalah pribadi yang arif bijaksana, Nabi yang cerdas dan pintar, Ketika beliau berdakwah pada masyarakat, beliau menguasai berbagai bahasa mereka, faham ajaran mereka, beliau mengerti sosiologi, dialektika dan adat istiadat mereka. Sehingga masyarakat yang didakwahi Nabi Ibrahim tidak dapat membantah hujjah dan dalil Nabi Ibrahim. Keteladanan Nabi Ibrahim di atas penting untuk diamalkan generasi bangsa dengan selalu rajin dan giat belajar dalam menguasai ilmu pengetahuan. Setiap Muslim wajib untuk mempelajari berbagai ilmu yang menjadi kebutuhan hidupnya, seperti ilmu agama, ilmu kedirgantaraan, militer, sosial, kedokteran, maupun ilmu yang menjadi kebutuhan masyarakat, agar tercipta masyarakat yang sejahtera, maju, dan bermartabat. Barang siapa tekun, ia akan akan dapat, barang siapa bersabar, ia akan dapat, siapa menanam, pasti menuai, di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan. Pemuda harus bangkit dan bergerak demi meneladani perjuangan Nabi Ibrahim AS. Allรขhu Akbar, Allรขhu Akbar, Allรขhu Akbar wa Li Allรขh al-Hamd Saudara-saudara sidang Idul Adha yang berbahagia..! Rahasia kesuksesan Nabi Ibrahim yang ketiga adalah Nabi Ibrahim adalah sosok Nabi yang dermawan dan peduli sosial. Nabi Ibrahim tidak pernah makan pagi dan makan sore, kecuali disertai oleh kawan, walaupun beliau harus berjalan jauh untuk mencari kawan yang mau makan bersama Nabi Ibrahim AS. Dalam konteks hari raya Idul Adha, kita diperintahkan Allah untuk meneladani Nabi Ibrahim AS, jangankan harta, tenaga, maupun fikiran, bahkan putra yang sholih pun akan beliau korbankan demi menjalankan perintah Allah ๏ทป. Kita tidak diperintahkan menyembelih putra kita, namun kita hanya diperintahkan untuk menyembelih hewan Qurban dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah ๏ทป. Selain itu, kita juga diperintahkan Allah untuk menjadi seorang yang peduli sosial, membantu sesama yang membutuhkan. Terutama bagi saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah di Lombok NTB. Mari dalam rangkaian hari raya Idul Adha ini, kita menyisihkan sebagian harta kita untuk membantu saudara-saudara kita di Lombok yang sedang tertimpa musibah. Semoga mereka diberi ketabahan, kesabaran, dan kemudahan dalam menghadapi penderitaan. Serta semakin menambah keimanan kita kepada Allah ๏ทป agar musibah ini segera berakhir dengan baik. Aamiin. Ya Allah Ya Rahman, Ampunilah umat Nabi-Mu, Nabi Muhammad SAW, kasihanilah mereka, bimbinglah mereka, sayangilah mereka, sebagaimana Nabi Muhammad menyayangi mereka. Aamiin Ya Rabbal Alamiin. ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ ู„ููŠ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ููู‰ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู’ู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูุŒ ูˆูŽู†ูŽููŽุนูŽู†ููŠ ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ุจูู…ูŽุงูููŠู’ู‡ู ู…ูู†ู’ ุขูŠูŽุฉู ูˆูŽุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู’ุญูŽูƒููŠู’ู…ู ูˆูŽุชูŽู‚ูŽุจู‘ูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ู‘ูŽุง ูˆูŽู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุชูู„ุงูŽูˆูŽุชูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ุนูŽู„ููŠู’ู…ูุŒ ูˆูŽุฃูŽู‚ููˆู’ู„ู ู‚ูŽูˆู’ู„ููŠ ู‡ูŽุฐูŽุง ููŽุฃุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ุบูŽูููˆู’ุฑู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู… Khutbah II ุงูŽู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงูŽู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงูŽู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงูŽู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงูŽู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงูŽู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงูŽู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู. ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ูู‡ู ูˆูŽุงู„ุดู‘ููƒู’ุฑู ู„ูŽู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุชูŽูˆู’ูููŠู’ู‚ูู‡ู ูˆูŽุงูู…ู’ุชูู†ูŽุงู†ูู‡ู. ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุงูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุนูู‰ ุฅู„ู‰ูŽ ุฑูุถู’ูˆูŽุงู†ูู‡ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุงูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง ูƒูุซูŠู’ุฑู‹ุง ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู ููŽูŠุงูŽ ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุงูุชู‘ูŽู‚ููˆุงุงู„ู„ู‡ูŽ ูููŠู’ู…ูŽุง ุฃูŽู…ูŽุฑูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุชูŽู‡ููˆู’ุง ุนูŽู…ู‘ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽู‰ ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ููˆู’ุง ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุฃูŽู…ูŽุฑูŽูƒูู…ู’ ุจูุฃูŽู…ู’ุฑู ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ูููŠู’ู‡ู ุจูู†ูŽูู’ุณูู‡ู ูˆูŽุซูŽู€ู†ูŽู‰ ุจูู…ูŽู„ุข ุฆููƒูŽุชูู‡ู ุจูู‚ูุฏู’ุณูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนุงูŽู„ูŽู‰ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุขุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูู‰ ูŠุข ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ุตูŽู„ู‘ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ููˆู’ุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ุงูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู†ู’ุจููŠุขุฆููƒูŽ ูˆูŽุฑูุณูู„ููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุขุฆููƒูŽุฉู ุงู’ู„ู…ูู‚ูŽุฑู‘ูŽุจููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุงู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุจูู‰ ุจูŽูƒู’ุฑู ูˆูŽุนูู…ูŽุฑ ูˆูŽุนูุซู’ู…ูŽุงู† ูˆูŽุนูŽู„ูู‰ ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุจูŽู‚ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุชูŽุงุจูุนููŠ ุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุจูุงูุญู’ุณูŽุงู†ู ุงูู„ูŽู‰ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ู…ูŽุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุง ุงูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽ ุงูŽู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ุงูŽู„ุงูŽุญู’ูŠุขุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู’ู„ุงูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุนูุฒู‘ูŽ ุงู’ู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽุฐูู„ู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูุฑู’ูƒูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุดู’ุฑููƒููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ุนูุจูŽุงุฏูŽูƒูŽ ุงู’ู„ู…ููˆูŽุญู‘ูุฏููŠู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽุตูŽุฑูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฎู’ุฐูู„ู’ ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽุฐูŽู„ูŽ ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽ ุฏูŽู…ู‘ูุฑู’ ุฃูŽุนู’ุฏูŽุงุกูŽุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุนู’ู„ู ูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชููƒูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฏู’ููŽุนู’ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ุงู’ู„ุจูŽู„ุงูŽุกูŽ ูˆูŽุงู’ู„ูˆูŽุจูŽุงุกูŽ ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูŽู„ุงูŽุฒูู„ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ูˆูŽุณููˆู’ุกูŽ ุงู’ู„ููุชู’ู†ูŽุฉู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ู…ูŽุง ุธูŽู‡ูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุง ุจูŽุทูŽู†ูŽ ุนูŽู†ู’ ุจูŽู„ูŽุฏูู†ูŽุง ุงูู†ู’ุฏููˆู†ููŠู’ุณููŠู‘ูŽุง ุฎุขุตู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽุณูŽุงุฆูุฑู ุงู’ู„ุจูู„ู’ุฏูŽุงู†ู ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุนุขู…ู‘ูŽุฉู‹ ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ุงูŽ ููู‰ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽููู‰ ุงู’ู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุธูŽู„ูŽู…ู’ู†ูŽุง ุงูŽู†ู’ููุณูŽู†ูŽุงูˆูŽุงูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุชูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู†ูŽูƒููˆู’ู†ูŽู†ู‘ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฎูŽุงุณูุฑููŠู’ู†ูŽ. ุนูุจูŽุงุฏูŽุงู„ู„ู‡ู ! ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑู ุจูุงู’ู„ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู’ู„ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠู’ุชุขุกู ุฐููŠ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุจู‰ูŽ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ููŽุญู’ุดุขุกู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู’ู„ุจูŽุบู’ูŠ ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฐู’ูƒูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุดู’ูƒูุฑููˆู’ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ู†ูุนูŽู…ูู‡ู ูŠูŽุฒูุฏู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู’ Rustam Ibrahim, Dosen UNU Surakarta, Wakil Katib Syuriah PCNU Boyolali NASHOIHUL IBAD Karya SYEIKH NAWAWI AL-BANTANIE yang merupakan syarah atas kitab AS-SYAIKH SYIHABUDDIN AHMAD BIN HAJAR AL-ASQOLANI IBNU HAJAR AL-ASQOLANI 4 Maqolah 21 DIKATAKAN ''TIDAK ADA KEASINGAN BAGI ORANG YANG MEMPUNYAI KEUTAMAAN,DAN TIDAK ADA TANAH AIR BAGI ORANG BODOH'' Maksudnya orang yang disifati dengan keilmuan dan mengamalkan ilmunya, maka ia dimuliakan lagi terhormat di sisi manusia, di negri manapun ia berada, maka keberadaannya di setiap negri di sisinya adalah tanah airnya, meskipun ia pendatang, Sedangkan orang bodoh kebalikan dari hal itu. Maqolah ke 22 DIKATAKAN ''SIAPA SAJA YANG DENGAN KETA'ATANNYA DISISI ALLAH DEKAT,MAKA IA DITENGAH2 MANUSIA MENJADI TERASING'' Maksudnya adalah siapa saja yg senang menyibukan diri dengan berbuat ta'at kepada Allah ta'ala,jadilah ia terasing jauh dari manusia. Maqolah ke 23 DIKATAKAN''GERAKAN TA'AT MENUNJUKAN MA'RIFAT, SEBAGAIMANA GERAKAN TUBUH MENUNJUKANKEHIDUPAN.'' yakni sesungguhnya perbuatan ta'at seorang hamba kepada Allah merupakan tanda atas ke ma'rifatannya kepada Allah. Dan Apabila sedikit, maka sedikit pula, karna sesungguhnya dhohir itu adalah cerminan batin. Maqolah ke 24 NABI ''SUMBER SEMUA KESALAHAN ADALAH CINTA DUNIA yaitu sesuatu yang melebihi kebutuhan DAN SUMBER FITNAH ADALAH TIDAK MENGELUARKAN 1/10 zakat pertanian DAN ZAKAT pada umumnya. Ini adalah athof 'am ala khos. Karna sesungguhnya al-'Usryru1/10 itu hanya khusus pada tanaman dan buah2an,sedangkan zakat meliputi al 'Usyru tersebut,zakat emas dan perak,binatang ternak,dan zakat badan zakat fitrah Maqolah ke 25 DIKATAKAN ''ORANG YANG MENGAKUI KEKURANGAN yakni lemah dari perbuatan ta'at SELAMANYA ADALAH ORANG YANG TERPUJI, DAN MENGAKUI KEKURANGAN ITU TANDA-TANDA DITERIMANYA AMAL'' Karna hal itu menunjukan tidak adanya sifat 'ujub dan sombong. Maqolah ke 26 DIKATAKAN'' KUFUR NIKMAT ITU TERCELAH Yakni tidak bersyukur terhadap nikmat menunjukan kerendahan jiwa DAN BERTEMAN DENGAN ORANG BODOH Yaitu orang yang menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya padahal ia mengerti kejelekannya ADALAH SIAL'' Yakni tidak berkah. Sebagaimana imam Thobroniy meriwayatkan dari Busyair, bahwasannya Nabi ''ishrimil ahmaq'' putuskanlah orang bodoh. Yakni putuskanlah mencintainya. Maknanya jangan menemaninya karna kejelekan prilakunya, dan karna sesungguhnya tabiat itu suka mencuri, dan kadang2 tabiatmu mencuri dari dirinya. ATH-THIBA'A SARROQOTUN WA QOD YASRUQU TOB'UKA MINHU โ€ŽLIANNA ATH-THIBA'A SARROQOTUN WA QOD YASRUQU TOB'UKA MINHU Diriwaytkan oleh imam turmudzi dari ibn Amr, bahwasannya Nabi SAW. Bersabda''ada 2 perilaku,siapa saja yang ada 2 perilaku itu pada dirinya, maka Allah mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan orang yang sabar, dan siapa saja yang keduanya tidak ada pada dirinya, maka Allah tidak mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan tidak pula orang yang sabar yang dalam urusan agamanya melihat kepada orang diatasnya,lalu ia mengikutinya dan dalam urusan dunianya ia melihat kepada orang di bawahnya,lalu ia memuji Allah atas segala karunia yang diberikan Allah kepadanya, maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan penyabar. orang yang dalam urusan agamanya melihat kepada orang dibawahnya, dan dalam urusan dunianya melihat kepada orang di atasnya,lalu ia bersedih atas segala ketertinggalannya, maka Allah tidak akan mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan penyabar'' Maqolah ke 27 seorang penyair berkata -WAHAI ORANG YANG SIBUK DENGAN DUNIANYA*SUNGGUH TERTPU DIRINYA OLEH PANJANG ANGAN2 -ATAU SENANTIASA DALAM KELALAIAN*HINGGA SEMAKIN DEKATKEPADA DIRINYA SANG AJAL -KEMATIAN DATANG DENGAN TIBA2*SEMENTARA KUBUR ADALAH PETI AMAL -SABARLAH MENGHADAPI KEADAAN DUNIA*TIADA KEMATIAN KECUALI DENGAN AJAL Diriwayatkan oleh imam Dailamiy bahwasannya Nabi Saw bersabda ''meninggalkan dunia lebih pahit dari buah jadam dan lebih berat dari tebasan pedang di jalan Allah. Tidaklah seseorang yang meninggalkan dunia, melainkan Allah pasti akan memberinya ganjaran yang telah Allah berikan kepada para syuhada. Meninggalkan dunia itu ialah menyedikitkan makan, rasa kenyang, dan tidak menyukai pujian dari manusia. Karna sesungguhnya, siapa saja yang lebih menyukai pujian dari manusia, maka ia lebih mencintai dunia dan kenikmatannya, dan siapa saja yang dibahagiakan oleh kenikmatan yang paling nikmat surga, maka hendaklah ia tinggalkan dunia dan pujian dari manusia'' Maqolah ke28 DARI ABU BAKAR ASY-SYIBLIY RA. Bagdad tempat kelahiran beliau dan tumbuh dewasanya, beliau bersahabat dengan Syekh Al-Junaid dan beliau bermadzhab maliki. Beliau ''hidup'' selama 87 tahun, dan meninggal tahun 334 h., dan makam beliau ada di bagdad. SYEKH ASY-SYIBLIY TERMASUK DIANTARA PEMBESAR AHLI MA'RIFAT Kepada Allah ta'ala BELIAU BERKATA Didalam munajatnya ''WAHAI TUHANKU SESUNGGUHNYA AKU MENYUKAI UNTUK MEMEBERIKAN KEPADA-MU SELURUH KEBAIKANKU SERTA KEFAKIRANKU Yakni kebutuhanku kapada kebaikan itu DAN KELEMAHANKU yakni ketidak-mampuanku memperbanyak ibadah. MAKA BAGAIMANA ENGKAU TIDAK SUKA WAHAI TUAN-KU, UNTUK MEMBERIKAN SESUATU KEPADAKU yakni Engkau memberi ma'af bagiku AKAN SELURUH KESALAHANKU, DISERTAI MAHA KAYANYA ENGKAU, WAHAI TUHANKU, DARIKU'' yakni dari menyiksaku, karna segala kesalahanku tidak akan membahayakan Engkau dan segala kebaikanku tidak akan memberi manfa'at kepada-Mu. Berikut ini adalah bait-bait syair yg telah diizakan kepadakuSyekh nawawi Al-bantanie oleh salah seorang ulama untuk dibaca 7 kali usai shalat jum'at. ilahi lastu lilfirdausi ahlanwa laa aqwa ala naaril jahimi. Fahab liy zullatiy wa ighfir dzunubifa innaka ghoofirud Dzanbil Adhiimi. Wa'Aamilniy mu'amalatil Kariimiwa tsabitnii 'alan Nahjil Qowiimi. 'ya Tuhanku. Tak layak bagiku menghuni surga firdaus-Munamun aku tak kuat bila menempati neraka jahim. Ma'afkan semua kesalahanku,dan ampunilah dosakukarna hanya Engkaulah yang mengampuni dosa2 besar. Perlakukanlah aku sebagaimana engkau memperlakukan orang2 Muliadan kokohkanlah keyakinanku pada jalan yang lurus. โ€ŽHIKAYAT Syeikh Asy-Syibliy perna berkunjung kepada Ibnu Mujahid, lalu beliau dipeluk oleh Ibnu Mujahid dan dicium diantara kedua matanya dahinya. Lalu Ibnu mujahid ditanya mengenai hal itu. Beliau berkata ''Aku perna melihat Nabi Saw di dalam tidur, dan sunggu Asy-Syibliy mendatangi Nabi Saw. lalu Nabi Saw berdiri menyambutnya dan mencium keningnya. Lalu aku berkata ''wahai Rasulullah, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap Asy-Syibliy? Beliau menjawab ''karna, tidaklah ia mengerjakan Shalat Fardhu, melainkan dia membaca dua ayat di akhir sholatnya. ''LAQOD JA A KUM ROSUULUN MIN ANFUSIKUM 'AZIIZUN ALAIHI MAA 'ANITTUM HARISHUN 'ALAIKUM BIL MU'MINIINA RO'UUFUR ROHIIM 128 FAA IN TAWALLAU FAQUL HASBIYALLAHU LAA ILAHA ILLA HUWA, 'ALAIHI TAWAKKALTU, WA HUWA ROBBUL 'ARSYIL 'ADHIIM qs At-Taubah128-129 kemudian ia mengucapkan ''SHOLLALLAHU 'ALAIKA YAA MUHAMMAD semoga Allah melimpahkan shalawat-Nya kepadamu, wahai Muhammad. ''Lalu aku bertanya kepada Asy-Syibli tentang hal yang beliau baca setelah sholat, lalu beliau menyebutkan sama seperti itu'' Maqolah ke 29 BERKATA syekh Asy-Syibliy ''APABILA ENGKAU INGIN MERASA NYAMAN DENGAN ALLAH yakni hatimu tenang bersama Allah dan tidak lari dari-Nya MAKA LEPASKAN DIRIMU DARI NAFSUMU'' yakni, maka putuskanlah segala yg disukai oleh nafsumu. Syeikh Asy-Syibily ditanya setelah beliau meninggal ttg keadaan dirinya, didalam mimpi seseorang, lalu beliau berkata ''Allah berfirman kepadaku '' hai Abu bakar, tahukah engkau mengapa Aku mengampunimu? Aku berkata''sebab amal sholehku'' Allah berfirman''bukan'' Aku berkata''sebab keikhlasan ibadah-ibadahku'' Allah berfirman ''bukan'' Aku berkata ''sebab hajiku,puasaku,dan sholatku'' Allah berfirman ''bukan'' Aku berkata''sebab hijraku ke orang-orang sholeh dan menuntut ilmu'' Allah berfirman ''bukan'' Aku berkata ''Wahai Tuhanku, jadi sebab apa? Maka Allah ta'ala berfirman ''ingatkah ketika engkau berjalan di gerbang kota bagdad,lalu engkau menemukan seekor kucing kecil, yg sungguh hawa dingin telah membuatnya lemah,dan ia terpojok karna sangat dinginnya. Lalu engkau mengambilnya karna rasa sayang kepada kucing itu dan memasukannya di jubahmu sebagai perlindungan kepada kucing itu''? Maka aku berkata ''ya'' Lalu Allah berfirman ''sebab rasa sayangmu kepada kucing itulah,maka Aku menyayangimu'' Maqolah ke 30 Berkata Syekh Asy-Syibliy ''SEANDAINYA ENGKAU TELAH MERASAKAN LEZATNYA BERHUBUNGAN yakni dekat bersama Allah ta'ala PASTI ENGKAU MENGETAHUI PAHITNYA PUTUS dengan-Nya, yakni jauh dari Allah ta'ala, karna sesungguhnya hal itu merupakan siksaan terbesar di sisi kekasih Allah diantara do'a Nabi Saw adalah ALLAHUMMAR ZUQNI LADDZATAN NADHRI ILA WAJHIKAL KARIIM WAS SAUQO ILA LIQQOIKA ''ya Allah berilah aku rizki berupa kelezatan memandang Wajah-Mu yang mulia dan kerinduan bertemu dengan-Mu''

khutbah jumat dari kitab nashoihul ibad